JPNOnline.co – Aksi demonstrasi yang berlangsung di depan Gedung Grahadi Surabaya memprotes Undang-Undang (UU) TNI berubah menjadi rusuh. Ratusan mahasiswa dan masyarakat yang mengenakan pakaian serba hitam menyuarakan penolakan mereka agar Indonesia tidak kembali ke zaman Orde Baru (Orba).
Massa aksi membakar ban dan melemparkan berbagai benda seperti sepatu, batu, botol air mineral, petasan, dan molotov. Menurut juru bicara massa aksi, Jaya, aksi serupa juga terjadi di seluruh Indonesia. “Kami tidak ingin kembali ke era Orba,” tegasnya.
Situasi memanas sekitar pukul 16.00 WIB saat massa berusaha menarik kawat berduri. Polisi berupaya mengatasi dengan menyemprotkan air dari water cannon secara terus-menerus. Meskipun menghadapi tekanan, para demonstran tetap berani dan terus melemparkan berbagai benda.
Aksi tersebut sempat terhenti selama kurang lebih 30 menit, namun demonstran kembali melemparkan batu, keramik pedestrian, dan botol air mineral. Akhirnya, demonstran bergerak menuju kawasan Jalan Pemuda dan hampir memasuki Surabaya Plaza.
Polisi segera mengimbau pengunjung untuk mencari tempat aman dan melakukan penyisiran terhadap para demonstran. Beberapa di antara massa pun diamankan dan diperiksa oleh pihak kepolisian.(FTR)