JPNOnline.com – Upaya pengembangan desa berbasis potensi lokal kini semakin diperkuat dengan pendekatan tematik. Konsep ini tidak hanya berorientasi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat, tetapi juga melestarikan budaya serta membentuk identitas desa yang kuat. Salah satu desa yang berhasil menerapkan konsep tersebut adalah Desa Ngampungan, Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang.
Pada momentum Pencanangan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) ke-XXI yang digelar pada Senin, 26 Mei 2025, dan Launching Desa Tematik bagian dari program 100 hari kerja Bupati dan Wabup Jombang, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Jombang mengumumkan sepuluh desa yang berhasil masuk dalam kategori “Desa Tematik”. Desa Ngampungan menjadi salah satunya, dengan fokus pengembangan sebagai desa wisata.
Keberhasilan ini tidak diraih secara instan. Kepala Desa Ngampungan, Rohan, menyampaikan rasa bangganya atas pencapaian ini. Menurutnya, menjadi bagian dari 10 Desa Tematik di Kabupaten Jombang adalah hasil dari kerja keras, kekompakan warga, dan kesungguhan dalam mengembangkan potensi desa yang dimiliki.
“Saya sangat bangga Desa Ngampungan bisa masuk dalam daftar 10 Desa Tematik. Ini bukan hanya pengakuan atas keindahan desa kami, tapi juga atas semangat gotong royong dan dedikasi warga dalam membangun desa,” ungkap Rohan saat ditemui di Kantornya, Selasa (27/05/2025)
Salah satu daya tarik utama Desa Ngampungan adalah Taman Wisata Pandansili, sebuah kawasan wisata alam yang kini menjadi ikon desa. Dengan lanskap hijau, udara sejuk, dan pemandian alami yang jernih, Pandansili tidak hanya menjadi tujuan wisata bagi warga sekitar, tetapi juga mulai menarik perhatian wisatawan dari luar daerah.
Pengembangan Pandansili tidak lepas dari strategi pembangunan berbasis potensi lokal. Warga bersama pemerintah desa secara bergotong royong membenahi fasilitas, menjaga kebersihan, dan mengelola kawasan wisata secara swadaya. Selain memberikan dampak ekonomi melalui kunjungan wisata, kawasan ini juga menjadi ruang edukasi dan pelestarian lingkungan.
“Air di Pandansili sangat jernih karena berasal dari sumber mata air alami. Kami jaga bersama-sama agar tetap lestari. Ke depan kami ingin kembangkan ekowisata dan melibatkan lebih banyak pemuda desa,” tambah Rohan.
Pengembangan desa tematik merupakan strategi Pemerintah Kabupaten Jombang untuk memperkuat ketahanan ekonomi desa melalui pendekatan berbasis karakteristik dan potensi lokal. Dengan menjadikan tema tertentu sebagai poros pembangunan—baik wisata, pertanian, budaya, atau industri kreatif—desa-desa diharapkan memiliki identitas yang kuat dan keunggulan komparatif.
Menurut data dari DPMD Jombang, desa tematik tidak hanya berperan sebagai motor ekonomi, tetapi juga menjadi wahana pelestarian budaya lokal dan pembangunan sosial yang inklusif.
“Desa Tematik adalah bentuk konkret pembangunan berbasis bottom-up. Desa-desa didorong mengenali dan mengembangkan potensinya sendiri. Ini juga menjadi cara untuk menciptakan desa yang mandiri dan berdaya saing,
Ke depan, Pemerintah Desa Ngampungan berencana melakukan berbagai langkah lanjutan untuk memperkuat status sebagai desa wisata. Rencana tersebut mencakup pembangunan fasilitas penunjang wisata, pelatihan SDM lokal di sektor pariwisata, hingga pengembangan produk UMKM khas desa.
“Dengan dukungan semua pihak, saya yakin Desa Ngampungan bisa menjadi contoh desa wisata yang berhasil. Kita ingin wisatawan tidak hanya datang, tapi juga merasakan keramahan warga dan pulang membawa cerita baik,” tutup Rohan.
Desa Ngampungan kini menjadi salah satu bukti nyata bagaimana konsep pembangunan desa tematik mampu menjembatani antara pelestarian lingkungan, peningkatan ekonomi, dan penguatan identitas lokal. Dengan kerja keras dan semangat gotong royong, desa-desa seperti Ngampungan siap melangkah menjadi lokomotif pembangunan daerah dari akar rumput.(FTR)