Berita  

Petani dan Pemerintah Desa Selorejo Gotong Royong Perbaiki TPT Rusak Akibat Akses Pertanian

JPN-Jombang

Foto: Bangunan Tembok Penahan Tanah Desa Selorejo Usai Diperbaiki
banner 120x600

JPNOnline.com – Warga petani di Dusun Ngepung, Desa Selorejo, Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang, bergotong royong memperbaiki Tembok Penahan Tanah (TPT) pasangan Batu kali, yang mengalami kerusakan. TPT tersebut rusak akibat kerap dilalui alat berat pertanian saat musim tanam dan panen, seperti traktor dan mesin panen modern (combi).

Kerusakan TPT ini pertama kali diketahui setelah adanya laporan dari warga kepada Pemerintah Desa. Segera setelah menerima laporan, pemerintah desa bersama warga petani langsung turun tangan melakukan perbaikan ringan agar kerusakan tidak semakin parah.

banner 728x90

Bangunan TPT tersebut diketahui dibangun pada tahun 2024 dengan panjang 352 meter dan menggunakan anggaran Dana Desa (DD) sebesar Rp144.488.000, pengerjaan bangunan tersebut dikerjakan oleh Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) setempat

Kepala Desa Selorejo, Janji Ainur Rofiq, saat ditemui di kantornya pada Senin (16/6/2025), menjelaskan bahwa kerusakan terjadi di bagian lantai atas bangunan. “Kerusakan ini disebabkan karena seringnya TPT dilalui oleh petani saat musim tanam maupun panen, terutama saat membawa alat berat seperti traktor pengairan, desel air dan combi. Apalagi kemarin, banyak warga memanen menggunakan combi karena hasil panen disetor ke Bulog,” ujarnya.

Ia menambahkan, kerusakan terjadi sepanjang kurang lebih tiga meter. Namun kini, perbaikan telah dilakukan dan bangunan kembali bisa difungsikan dengan baik.

Pemerintah Desa, lanjut Rofiq, saat ini juga tengah mencari solusi agar bangunan TPT tidak lagi dijadikan jalur utama akses pertanian. “Kami masih mencari jalan alternatif untuk petani, agar jalur pertanian tidak lagi melewati TPT. Tujuannya agar bangunan ini bisa lebih awet dan berfungsi sesuai peruntukannya sebagai penahan tanah, bukan sebagai jalan akses berat,” pungkasnya.

Langkah cepat pemerintah desa bersama partisipasi aktif warga dalam memperbaiki infrastruktur desa ini menjadi contoh nyata kolaborasi yang baik demi keberlanjutan pembangunan dan pemanfaatan dana desa secara tepat.(FTR)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *