JPNOnline.com – Komitmen untuk meningkatkan produktivitas pertanian dan ketahanan pangan terus ditunjukkan oleh berbagai pihak. Salah satunya adalah Bank Indonesia (BI) yang menyerahkan bantuan satu unit traktor Kubota L5018 kepada Kelompok Tani (Poktan) Dusun Bajang, Desa Karanglo, Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang, Jawa Timur.
Penyerahan bantuan tersebut dilakukan secara langsung oleh perwakilan Bank Indonesia, Iqbal Reza, kepada Ketua Poktan Bajang, H. Hariyanto. Acara ini turut dihadiri oleh Kepala Desa Karanglo, Habib Ghofir, serta sejumlah anggota kelompok tani setempat.
Dalam sambutannya, Kepala Desa Karanglo, Habib Ghofir, menyampaikan apresiasinya terhadap perhatian Bank Indonesia terhadap sektor pertanian di desanya. Menurutnya, bantuan traktor ini sangat bermanfaat bagi para petani dalam mendukung aktivitas bercocok tanam, seiring dengan program pemerintah dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional.
“Saya sangat berterima kasih kepada Bank Indonesia yang telah menyalurkan bantuan kepada Kelompok Tani Dusun Bajang. Semoga traktor ini dapat benar-benar dimanfaatkan oleh para petani yang memiliki lahan pertanian, bukan hanya untuk keperluan kelompok,” tegas Kades Karanglo.
Ia juga menjelaskan bahwa traktor bukan hanya alat bantu mekanis, tetapi juga menjadi simbol transformasi pertanian menuju era modern. Di antaranya, mempercepat pengolahan lahan, mengurangi beban kerja manual petani, serta menekan biaya produksi pertanian. Hal ini tentu sangat mendukung upaya swasembada pangan dan kesejahteraan petani.
Selain menerima bantuan traktor, Poktan Bajang juga mulai mengembangkan inovasi dalam pengelolaan pertanian melalui produksi pupuk hayati. Pupuk ini dikenal sebagai pupuk yang mengandung mikroorganisme hidup yang berperan penting dalam meningkatkan kesuburan tanah dan ketahanan tanaman terhadap hama.
Berbeda dengan pupuk organik yang hanya mengandung bahan organik terurai, pupuk hayati mengandalkan mikroorganisme aktif yang terus hidup dan berkembang di dalam tanah. Penerapannya dinilai lebih ramah lingkungan dan dapat menjadi solusi jangka panjang dalam pertanian berkelanjutan.
Dalam agenda praktik hari ini, Poktan Bajang mendemonstrasikan proses pembuatan pupuk hayati sebagai upaya pencegahan serangan hama. Berikut tahapan pembuatan yang dilakukan:
Siapkan air mineral sebanyak 11 liter untuk dimasak.
Kupas dan potong kentang seukuran 1 cm.
Masukkan kentang saat air sudah mendidih, tunggu hingga matang.
Angkat kentang dan gunakan air rebusannya untuk proses selanjutnya.
Masukkan air rebusan kentang ke dalam plastik tahan panas, ikat rapat bagian atas dan bawah.
Rebus plastik berisi air kentang selama 1 jam setelah air mendidih.
Setelah didiamkan selama dua hari, air rebusan dipindahkan ke galon untuk proses perbanyakan mikroorganisme.
Untuk perbanyakan mikroba jenis Trichoderma dan Beauveria bassiana (Triko dan BV), proses ini sudah cukup. Sedangkan untuk mikroba jenis Paenibacillus, bahan utama diganti dengan kedelai, namun prosesnya tetap sama.
Langkah ini membuktikan bahwa Kelompok Tani Dusun Bajang tidak hanya fokus pada penggunaan alat pertanian modern, tetapi juga berinovasi dalam pengendalian hama alami dan ramah lingkungan.
Dengan kolaborasi antara lembaga keuangan seperti Bank Indonesia dan kelompok tani di tingkat desa, diharapkan pertanian di Jombang akan semakin maju dan mandiri. Bantuan traktor dan produksi pupuk hayati menjadi dua langkah strategis yang saling mendukung demi tercapainya sistem pertanian yang efisien, produktif, dan berkelanjutan.
Bantuan ini juga sejalan dengan semangat pemerintah dalam mendorong kemandirian petani melalui inovasi teknologi dan praktik pertanian ekologis. Semoga Poktan Bajang menjadi percontohan bagi desa-desa lain dalam mengembangkan pertanian modern dan berdaya saing.(FTR)