JPNOnline.com – Rapat Koordinasi (Rakor) Ketahanan Pangan Provinsi Jatim bertempat di Gedung Grahadi pada hari Jumat 14 Maret 2025, hadir dua Menteri yaitu, Menko Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan RI Agus Harimurti Yudhoyono dan Zulkifli Hasan Menko Bidan Pangan, Rakor dipimpin langsung Gubernur Jawa Timur
Di Indonesia, dari Januari hingga April 2025, total produksi beras mencapai 13,95 juta ton. Sementara itu, konsumsi beras hingga bulan April diperkirakan mencapai 10,36 juta ton. Dengan demikian, neraca produksi dan konsumsi sepanjang periode tersebut mengalami surplus sebesar 3,59 juta ton, yang menunjukkan peningkatan sebesar 2,79 juta ton atau 348,75 persen dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2024.”ucap Zulhas saat pemaparan Rakor ketahanan Pangan di Jatim
Zulhas mengungkapkan bahwa untuk mencapai target swasembada pangan dan berbagai target nasional lainnya, perlu diterapkannya prinsip pemerintahan yang bersih dan transparan. Selain itu, selama masa panen raya, Zulhas meminta kepada para Bupati untuk berperan aktif sebagai pengawas di lapangan, guna memantau situasi dan terus berkoordinasi mengenai perkembangan yang terjadi.
“Saya meminta kepada para Bupati untuk berfungsi sebagai mandor. Bapak dan Ibu memiliki aparat di kecamatan dan desa yang dapat dimanfaatkan. Dalam dua minggu ke depan, silakan undang mereka ke Pendopo untuk melakukan koordinasi,” ujarnya.
Menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN), ia juga mengingatkan agar para kepala daerah terus memantau harga kebutuhan pokok. Dengan demikian, jika terjadi kenaikan harga, mereka dapat segera mengambil langkah untuk mengembalikan harga ke kondisi normal.
Di sisi lain, Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menunjukkan komitmennya untuk mendukung pencapaian swasembada pangan melalui optimalisasi infrastruktur irigasi. “Orkestrasi infrastruktur dan pembangunan kewilayahan merupakan modal penting dalam mendukung pembangunan daerah. Oleh karena itu, untuk mendukung ketahanan pangan, kami siap mengoptimalkan saluran irigasi,” tegasnya.
Dalam hal ini, area yang menjadi fokus perhatian dalam mendukung ketahanan pangan mencakup Bendungan Bagong di Trenggalek dan Bendungan Karangnongko di Bojonegoro.(Red)