Helikopter Milik Gudang Garam Mendarat Darurat di Jombang Akibat Cuaca Buruk

JPN-Jombang

Foto: Helikopter Milik PT Gudang Garam Mendarat Darurat Di Jombnag
banner 120x600

JPNOnline.com – Helikopter milik perusahaan rokok ternama PT Gudang Garam Kediri terpaksa melakukan pendaratan darurat di Lapangan Merah Putih, Dusun Pandean, Desa Ngoro, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, pada Senin (26/05/2025) sekitar pukul 11.05 WIB.

Helikopter berjenis BK 117 D2 dengan registrasi PK-FGG itu mendarat mendadak akibat kondisi cuaca yang tidak mendukung untuk melanjutkan penerbangan. Helikopter dengan corak merah putih tersebut dipiloti oleh Capt. Rony Harahap dengan Heri Kiswanto sebagai kopilot. Di dalam pesawat juga terdapat seorang penumpang penting, yakni salah satu direksi PT Gudang Garam.

banner 728x90

Kapolsek Ngoro Polres Jombang, Iptu Susila, membenarkan adanya pendaratan darurat tersebut. Menurutnya, pendaratan dilakukan semata-mata karena faktor keselamatan, setelah cuaca di jalur penerbangan mulai menunjukkan gangguan signifikan.

“Pendaratan dilakukan karena faktor cuaca. Seluruh kru dan penumpang dalam kondisi selamat. Tidak ada kerusakan pada helikopter maupun insiden yang membahayakan,” ujar Iptu Susila saat dikonfirmasi di lokasi kejadian.

Menyusul kejadian tersebut, jajaran kepolisian dari Polsek Ngoro segera bergerak cepat. Sebanyak enam personel kepolisian diterjunkan ke lokasi bersama dua anggota TNI untuk mengamankan area sekitar pendaratan. Langkah ini dilakukan guna memastikan situasi tetap kondusif dan menghindari kerumunan warga yang penasaran terhadap insiden tersebut.

“Menurut keterangan, helikopter ini sedang dalam perjalanan dari Waru, Sidoarjo menuju Kediri, di dalamnya ada pilot, kopilot, dan seorang direksi Gudang Garam,” jelas Iptu Susila.

Pendaratan darurat ini sempat mengundang perhatian warga sekitar. Sejumlah penduduk Dusun Pandean berbondong-bondong datang ke lokasi lapangan untuk melihat helikopter dari jarak dekat. Namun berkat pengamanan yang cepat dan tegas dari pihak berwenang, situasi dapat dikendalikan dengan baik.

Setelah beberapa saat, warga yang sempat berkerumun mulai membubarkan diri dan kembali ke aktivitas mereka masing-masing. Sementara itu, helikopter tetap dijaga ketat hingga kondisi dinyatakan benar-benar aman dan memungkinkan untuk melanjutkan penerbangan atau evakuasi teknis.(FTR)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *