Bocah 5 Tahun Hilang Tenggelam di Mojowarno, Ditemukan Tak Bernyawa di Sungai Tambar Setelah 17 Jam Pencarian

JPN-Jombang

Foto: Kapolsek Mojowarno AKP Soesilo Saat Evakuasi Jasad Korban

JPNOnline.com – Duka mendalam menyelimuti keluarga pasangan Moh. Yahya (49) dan Muslihus Sa’diyah (47), warga Dusun Mojogeneng, Desa Gedangan, Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang. Putra mereka yang masih berusia lima tahun, berinisial AAM, ditemukan meninggal dunia setelah dilaporkan hilang tenggelam di sungai yang berada tepat di belakang rumahnya.

Peristiwa tragis itu terjadi pada Selasa (28/10/2025) sekitar pukul 17.00 WIB, saat AAM diduga terpeleset ke sungai. Setelah dilakukan pencarian selama 17 jam, jasad korban akhirnya ditemukan Rabu pagi (29/10/2025) pukul 09.52 WIB di aliran sungai Desa Tambar, Kecamatan Jogoroto, yang berjarak beberapa kilometer dari lokasi awal tenggelam.

banner 728x90

Pencarian dilakukan oleh tim BPBD Kabupaten Jombang bersama Basarnas, relawan Semar, TNI-Polri, dan warga sekitar. Turut hadir memantau proses pencarian, Kepala BPBD Jombang Wiku Birawa Felipe Dias Quintas, Plt Camat Mojowarno M. Ronni Afriandie, Kapolsek Mojowarno AKP Soesilo, Danramil Mojowarno Kapten Min’hudi, serta Kepala Desa Gedangan Sukarno dan Kepala Desa Menganto Yunus Ardiansyah.

Menurut Kapolsek Mojowarno AKP Soesilo, proses pencarian dimulai setelah keluarga melaporkan kehilangan anak mereka yang diduga terpeleset ke sungai di belakang rumah.

“Pencarian dilakukan oleh tim BPBD, relawan, dan masyarakat sejak malam hari hingga dilanjutkan keesokan harinya. Sekitar pukul 09.52 WIB, kami mendapat laporan ada mayat mengapung di sungai Desa Tambar, Kecamatan Jogoroto. Setelah dicek, benar bahwa korban adalah AAM,” ujar AKP Soesilo.

Jasad korban kemudian dievakuasi ke RSUD Jombang sebelum akhirnya diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan di TPU setempat.

Kapolsek juga menjelaskan kronologi awal kejadian. Saat itu, korban sedang disuapi oleh sang ibu, yang kemudian pergi mandi dan menitipkan AAM kepada kakaknya. Sementara sang ayah berada di belakang rumah mencari rumput.

“Menjelang Maghrib, anak dicari ternyata sudah tidak ada. Rumah korban memang sangat dekat dengan sungai, jaraknya hanya sekitar lima meter,” terang Soesilo.

Hingga pukul 20.30 WIB malam, bocah itu belum juga ditemukan. Pihak keluarga bersama warga akhirnya melaporkan kejadian tersebut kepada aparat desa dan diteruskan ke BPBD Jombang untuk dilakukan pencarian.

Kepala BPBD Jombang, Wiku Birawa Felipe Dias Quintas, menambahkan bahwa berdasarkan keterangan keluarga, sekitar pukul 17.00 WIB korban masih sempat makan bersama ibunya di ruang tengah. Setelah itu, korban masuk ke kamar sementara ibunya mandi.

“Sekitar pukul 17.30 WIB ayahnya menanyakan keberadaan AAM. Saat dicari, anak itu sudah tidak ada. Pintu samping rumah ditemukan terbuka, dan pintu itu langsung mengarah ke sungai di samping rumah,” jelas Wiku.

 

Reporter : Redaksi JPNOnline

Editor      : Fatur Pers

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *