JPNOnline.com – Petugas BPBD Kabupaten Mojokerto sedang melakukan evakuasi pohon tumbang yang menimpa bangunan SDN 2 Gebangmalang di Mojoanyar.
Dinas Pendidikan (Dindik) Kabupaten Mojokerto telah melibatkan seluruh kepala sekolah (kasek) dalam upaya pemetaan bangunan sekolah yang berisiko roboh. Pemetaan ini bertujuan untuk mengantisipasi potensi keruntuhan, terutama dari bangunan yang sudah lapuk, akibat bencana hidrometeorologi, terutama cuaca ekstrem yang melanda Bumi Majapahit menjelang akhir tahun ini.
Kepala Dindik Kabupaten Mojokerto, Ludfi Ariyono, menjelaskan pentingnya kesadaran para kasek untuk aktif melakukan mitigasi, terutama pada bangunan sekolah yang sudah tidak layak. “Kita harus mencegah agar bangunan yang rentan ini tidak membahayakan keselamatan siswa dan tenaga pendidik,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Minggu (15/12/2024).
Ludfi menambahkan bahwa setiap kasek di berbagai lembaga pendidikan dapat melakukan mitigasi, seperti memantau pohon-pohon yang mengancam struktur bangunan kelas atau gedung yang sudah rapuh. Temuan ini diharapkan dapat dilaporkan ke Dindik, agar bisa segera ditindaklanjuti oleh instansi terkait.
“Contohnya, kita harus mengantisipasi potensi pohon tumbang yang dapat membahayakan bangunan. Keselamatan siswa dan guru adalah prioritas kita, dan langkah mitigasi harus dilakukan dari sekarang,” jelasnya.
Selain itu, Ludfi juga menekankan pentingnya laporan ke bagian Sarpras Dindik jika ditemukan kerusakan ringan, seperti atap kelas yang bocor atau plafon yang rapuh. Kerusakan ringan bisa diperbaiki menggunakan dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah), di mana 25 persen dapat dialokasikan untuk perbaikan infrastruktur.
“Jangan tunggu sampai kerusakan semakin parah. Perawatan yang rutin dapat membantu mencegah masalah yang lebih besar di kemudian hari,” tutupnya, “(Red)