JPNOnline.com – Pemerintah Desa Galengdowo, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, terus berinovasi dalam mengembangkan potensi lokal di sektor pertanian. Salah satu bentuk nyata upaya tersebut adalah menjadikan buah salak sebagai ikon desa dan komoditas unggulan yang mampu mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat.
Dalam rangka memperkenalkan potensi tersebut kepada masyarakat luas, Pemerintah Desa Galengdowo menggelar Kirab Budaya dan Bancakan Salak, sebuah tradisi tahunan yang dikemas dalam bentuk pesta rakyat. Tahun ini, kegiatan tersebut digelar pada Minggu, 1 Juni 2025, dan diikuti oleh seluruh warga dari berbagai dusun di Desa Galengdowo.
Acara kirab dimeriahkan dengan 2 tumpeng besar dan 18 tumpeng kecil yang berisi buah salak hasil panen petani setempat. Warga turut memeriahkan kirab dengan mengenakan beragam pakaian adat dari berbagai daerah di Indonesia, menampilkan kekayaan budaya nusantara dalam satu perayaan.
Kepala Desa Galengdowo, Wartomo, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk rasa syukur masyarakat atas hasil panen salak yang melimpah, sekaligus sarana promosi potensi desa di sektor pertanian.
“Kirab dan bancakan salak ini kami adakan setiap tahun sebagai bentuk wujud syukur kepada Tuhan atas berkah hasil panen. Salak telah menjadi ikon Desa Galengdowo, dan tradisi ini akan terus kami lestarikan,” ujar Wartomo.
Lebih lanjut, ia berharap kegiatan ini mampu menjadi daya tarik wisata dan memperkuat branding Desa Galengdowo sebagai sentra pertanian salak yang potensial di Jawa Timur.
Dengan adanya kirab budaya ini, Pemerintah Desa Galengdowo optimistis dapat meningkatkan kesejahteraan petani serta memperluas pasar buah salak ke berbagai wilayah di Indonesia.
Hadir dalam kirab Budaya dan bancakan Salak, Camat Wonosalam Haris Aminudin, Kapolsek Wonosalam AKP Darul, Danramil Wonosalam Lettu Nanang, Disporapar Kabupaten Jombang, Dinas Pertanian Kabupaten Jombang dan Owner UD Saputra Jaya, kirab budaya ini menempuh jarak sekitar 3 Km dengan Start dilapangan Reformasi Pengajaran dan Finis di Dusun Plumpung
Berikut petikan sambutan Camat Wonosalam, Haris Aminudin, yang bisa digunakan dalam rangkaian acara Kirab Budaya dan Bancakan Salak di Desa Galengdowo:
Terpisah, camat Wonosalam Harris Aminudin menyampaikan, apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Pemerintah Desa Galengdowo dan seluruh warga masyarakat atas terselenggaranya kegiatan luar biasa ini. Tradisi ini bukan hanya wujud syukur atas hasil panen yang melimpah, tetapi juga merupakan langkah nyata dalam upaya pelestarian budaya sekaligus promosi potensi lokal yang dimiliki Desa Galengdowo, khususnya komoditas buah salak.
“Desa Galengdowo patut berbangga karena telah mampu mengangkat salak sebagai ikon desa yang tidak hanya memiliki nilai ekonomi, tetapi juga nilai budaya dan sosial. Kirab budaya yang melibatkan seluruh warga dengan semangat gotong royong ini adalah bukti nyata bahwa kearifan lokal mampu menjadi kekuatan pembangunan desa, ” ucapnya
Saya berharap kegiatan ini dapat terus dilestarikan dan ditingkatkan kualitasnya dari tahun ke tahun, sehingga menjadi agenda budaya tahunan yang mampu menarik wisatawan dan investor, serta membuka peluang pasar yang lebih luas bagi petani salak di Galengdowo.
“Mari kita jadikan semangat hari ini sebagai motivasi bersama untuk terus membangun Wonosalam yang mandiri, berdaya saing, dan sejahtera, berbasis pada potensi dan kearifan lokal, ” Pungkasnya. (FTR)