Berita Nasional
Jumat, 06 Des 2024, 19:48 WIB
Prabowo Hargai Keputusan Gus Miftah untuk Mundur sebagai Tindakan Kesatria
Presiden Prabowo Subianto menyampaikan pandangannya mengenai pengunduran diri Miftah Maulana Habiburrahman, atau yang akrab disapa Gus Miftah, dari posisinya sebagai Utusan Khusus Presiden untuk Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan. Ia menganggap tindakan tersebut merupakan suatu sikap kesatria yang layak dihargai.
“Saya sendiri belum melihat langsung, tetapi berdasarkan laporan yang saya terima, beliau telah mengambil keputusan untuk mundur. Menurut saya, ini adalah langkah yang bertanggung jawab dan menunjukkan sikap kesatria. Dia menyadari ada kesalahan dalam ucapannya, dan mengakui hal itu. Kita sepatutnya menghargai sikap tersebut,” ungkap Prabowo saat memberi keterangan kepada wartawan di teras Istana Merdeka, Jakarta Pusat, pada Jumat malam (6/12/2024).
Prabowo mengenal Miftah sebagai sosok yang aktif berinteraksi dengan masyarakat dan sering memberikan ceramah. “Mungkin maksud beliau bukanlah untuk menyinggung atau menghina. Namun, apapun alasannya, tetap saja itu adalah kesalahan. Beliau sadar akan kesalahannya dan mengambil langkah untuk mundur. Sikap tersebut jelas menunjukkan kesadaran akan kesalahan,” tambah Prabowo.
Dia juga mencatat bahwa jarang terjadi di Indonesia seseorang mengakui kesalahan dan bertanggung jawab atasnya. “Oleh karena itu, kita patut menghargai keputusan ini, karena beliau benar-benar menyadari kesalahannya,” lanjut Prabowo.
Presiden Prabowo mengungkapkan bahwa ia akan segera mencari pengganti Gus Miftah sebagai Utusan Khusus Presiden untuk Kerukunan Umat Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan, meskipun belum mengumumkan siapa calon penggantinya.
Sebelumnya, Gus Miftah mengumumkan keputusannya untuk mengundurkan diri sebagai Utusan Khusus Presiden melalui konferensi pers di Ponpes Ora Aji, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Dalam pernyataannya, Miftah menyampaikan, “Hari ini, dengan segala kerendahan hati dan ketulusan serta kesadaran yang mendalam, saya ingin memberi tahu tentang keputusan yang telah saya renungkan dengan sungguh-sungguh. Setelah berdoa, bermuhasabah, dan istighfar, saya memutuskan untuk mundur dari tugas saya. “
Ia menekankan bahwa keputusan ini tidak diambil karena paksaan atau permintaan siapapun, tetapi berdasarkan rasa cinta, hormat, dan tanggung jawab yang dalam terhadap Presiden Prabowo Subianto serta masyarakat luas” (Red/Internet)