JPNOnline.com – Kain tenun merupakan salah satu warisan budaya bangsa Indonesia yang sarat akan nilai estetika, filosofi, sekaligus sejarah. Proses pembuatannya yang menggunakan teknik menganyam benang lungsi (memanjang) dan benang pakan (melintang) dengan alat tenun tradisional menjadikan kain ini memiliki keunikan tersendiri. Beberapa jenis kain tenun yang sudah dikenal luas di Nusantara antara lain Songket, Ulos, dan Ikat, yang dibuat dari serat alami seperti katun, sutra, maupun serat kayu.
Keindahan kain tenun inilah yang turut dihadirkan dalam Mojowarno Creative Festival (MCF) 2025, yang digelar pada 30–31 Agustus 2025 di lapangan RSK Mojowarno, Kabupaten Jombang. Festival yang mengusung tema kreativitas dan pemberdayaan UMKM ini menjadi ruang bagi pelaku usaha lokal untuk memperkenalkan karya terbaik mereka kepada masyarakat.
Salah satu peserta yang menarik perhatian pengunjung adalah UMKM Tenun Wastra Sejahtera, yang berlokasi di Dusun Penggaron, Desa Penggaron, Kecamatan Mojowarno. Usaha yang dikelola oleh Umma ini sudah bertahun-tahun konsisten memproduksi kain tenun tradisional dengan beragam motif dan warna khas.
Dalam festival tersebut, Wastra Sejahtera menampilkan aneka produk tenun seperti kain sarung, selendang warna alam, serta blanket dengan motif tradisional. Motif yang dipamerkan pun beragam, mulai dari kawung, botolan, hingga pola khas lain yang memiliki filosofi mendalam. Kehadiran karya-karya ini tidak hanya menonjolkan sisi estetika, tetapi juga menjadi bukti nyata bagaimana UMKM lokal berperan dalam melestarikan tradisi budaya bangsa.
Umma, pemilik UMKM Wastra Sejahtera, menjelaskan bahwa produksi kain tenun membutuhkan proses panjang dan ketelitian tinggi. Setiap lembar kain dikerjakan oleh para pengrajin dengan menggunakan alat tenun tradisional. “Kami sudah menjalankan usaha ini bertahun-tahun bersama beberapa karyawan. Prosesnya tidak mudah, tapi hasilnya sangat memuaskan karena setiap motif memiliki nilai seni dan cerita,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Umma menyampaikan bahwa pemasaran produk tenun Wastra Sejahtera kini sudah menjangkau luar kota. Hal ini menjadi bukti bahwa minat masyarakat terhadap kain tradisional masih tinggi, terutama jika dikemas dengan sentuhan modern tanpa menghilangkan keaslian budaya.
Wakil Bupati Jombang, Salmanudin Yazid, yang hadir meninjau langsung stand UMKM di arena festival, memberikan apresiasi besar terhadap kehadiran pelaku usaha lokal. Menurutnya, kain tenun bukan hanya produk budaya, melainkan juga potensi ekonomi kreatif yang harus terus dikembangkan.
“Saya sangat bangga melihat UMKM Jombang mampu menghadirkan produk budaya seperti kain tenun dengan kualitas yang luar biasa. Ini bukan sekadar kain, tetapi identitas daerah yang harus kita jaga bersama. Pemerintah Kabupaten Jombang akan terus mendukung agar produk-produk lokal bisa lebih dikenal luas, bahkan hingga pasar nasional,” tutur Salmanudin Yazid saat berada di stand Wastra Sejahtera.
Kehadiran kain tenun dalam festival kreatif ini bukan hanya sekadar pameran budaya, tetapi juga menjadi langkah strategis dalam mengangkat ekonomi kreatif lokal. Dengan adanya festival semacam MCF 2025, UMKM Jombang diharapkan semakin dikenal luas, sekaligus memberikan peluang baru bagi para pengrajin untuk memperluas jaringan pemasaran.
Kontak dan Informasi
Bagi masyarakat yang ingin mengetahui lebih jauh tentang produk kain tenun dari Wastra Sejahtera, bisa langsung menghubungi nomor WhatsApp 0852-5865-6501. Melalui kontak ini, calon pembeli dapat memesan produk maupun mendapatkan informasi seputar motif, harga, hingga proses pembuatan.
Mojowarno Creative Festival 2025 sendiri tidak hanya menampilkan kain tenun, tetapi juga berbagai produk UMKM lain dari sektor kuliner, kriya, hingga seni pertunjukan. Festival ini menjadi bukti nyata bahwa kreativitas masyarakat Mojowarno patut diapresiasi dan didukung.
Dengan adanya kegiatan ini, Jombang menunjukkan komitmen untuk mendukung pelestarian budaya sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat. Kain tenun Wastra Sejahtera hanyalah satu dari sekian banyak karya yang menegaskan bahwa warisan budaya bangsa tetap hidup, berkembang, dan relevan di tengah arus modernisasi.
Reporter : Redaksi JPNOnline
Editor : Fatur Pers
