JPNOnline.com – Budidaya ikan lele merupakan aktivitas yang melibatkan pemeliharaan ikan lele, termasuk proses memijah dan mendeder, untuk dijual. Kegiatan ini relatif mudah dilakukan di perairan beriklim hangat,
Menjadikannya sebagai sumber pangan yang terjangkau bagi masyarakat lokal, Ikan lele dapat dibudidayakan di berbagai jenis kolam, seperti kolam tembok, tanah, atau terpal.
Minat para peternak terhadap budidaya ikan lele terus meningkat, berkat pasar yang sedang berkembang dan potensi ekonomi yang signifikan. Ikan lele memiliki nilai ekonomis yang tinggi dan sangat populer sebagai bahan makanan di kalangan masyarakat.
Banyak petani di Indonesia dan negara-negara lainnya memilih budidaya ikan lele sebagai usaha yang menjanjikan. Salah satunya terdapat di Desa Karanglo, Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang. Di desa tersebut, seorang pembudidaya lele mengelola delapan kolam yang terbuat dari terpal dan diperkirakan dapat melakukan panen setiap bulan.
Setiap kolam berisi sekitar 5. 000 ikan lele. Setiap bulan, pemilik kolam mengisi dua kolam dengan 10. 000 bibit ikan, sehingga panen dapat dilakukan secara rutin. Ikan lele yang dibudidayakan memiliki durasi dari pembibitan hingga panen selama tiga bulan, yang sudah memenuhi standar konsumsi.
“Kami berhasil mendapatkan berat ikan dari dua kolam sekitar 8 hingga 10 kwintal. Hasil ini seimbang dengan biaya pakan dan obat-obatan yang dikeluarkan,” ungkap Ria, seorang pembudidaya dari Desa Karanglo.
Ria juga memiliki rencana untuk menambah jumlah kolam pembibitan. Ia ingin menghasilkan bibit lele sendiri dari indukan berkualitas, agar bisa mengembangkan kegiatan budidaya yang lebih besar dan berkolaborasi dengan masyarakat untuk menciptakan desa budidaya lele yang lebih produktif. “Kami berharap bisa menciptakan sinergi dalam pengembangan budidaya lele di desa kami,” pungkasnya, “(FTR)
