Berita  

Wagub Jatim Emil Dardak Tinjau Palang Pintu Perlintasan Kereta Api di Kediri

Berita

Foto: Wagub Jawa Timur Emil Dardak Saat Tinjau Palang Pintu Perlintasan Kereta Api Di Kediri
banner 120x600

JPNOnline.com + Menghindari Kecelakaan: Palang pintu kereta api dapat mencegah kecelakaan antara kereta api dan kendaraan lainnya. Dengan adanya palang pintu, pengemudi kendaraan dapat mengetahui bahwa kereta api akan melintas dan dapat mengambil tindakan untuk menghindari kecelakaan.

Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak meninjau palang pintu di perlintasan rel kereta, di Desa Saketi Kecamatan Ngadiluwih Kabupaten Kediri, pada hari Sabtu (15/03/2025)

banner 728x90

Masyarakat diimbau untuk selalu berhati-hati saat melintasi perlintasan kereta api yang tidak dilengkapi dengan palang pintu, meskipun terdapat sistem peringatan dini (Early Warning System – EWS) di lokasi tersebut.

“Sebelum melintas, pengendara sebaiknya tetap waspada untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan,” ungkap Wagub Emil.

Ia juga menekankan pentingnya keberadaan EWS di perlintasan kereta api sebagai langkah untuk mencegah kecelakaan. Namun, dalam kunjungannya, ia memperhatikan bahwa ada EWS yang tidak berfungsi di perlintasan kereta api tanpa palang pintu.

“Kami menemukan bahwa di sini terdapat early warning system yang tidak berfungsi, dan mungkin juga ada banyak EWS lainnya. Namun, EWS ini memiliki kelebihan dan kekurangan, di mana ada yang mengeluhkan bahwa sistem ini terkadang salah mendeteksi,” tambah Emil setelah melakukan peninjauan.

Emil Dardak menegaskan bahwa keberadaan EWS yang tidak berfungsi membuat para pengguna jalan kehilangan kepercayaan terhadap sistem tersebut. Hal ini jelas bertentangan dengan tujuan EWS sebagai alat untuk memberikan kewaspadaan dini.

“Seharusnya, EWS dapat membantu meningkatkan kewaspadaan dan kehati-hatian pengguna jalan saat melewati perlintasan kereta api. Dengan demikian, keberadaan EWS, khususnya palang perlintasan kereta api, diharapkan dapat meminimalisir dan mencegah terjadinya kecelakaan,” ujarnya.

Saat ini, di perlintasan kereta api tersebut, ada sukarelawan yang siap siaga menjaga perlintasan dan segera menutup pintu ketika mendengar sirine dari sisi lain yang dilengkapi palang. “Ini adalah solusi sementara yang kami terapkan,” tegasnya.

Emil juga menjelaskan bahwa ia sedang berkomunikasi dengan pihak-pihak terkait untuk menemukan solusi terbaik atas masalah ini. Pasalnya, masih banyak perlintasan kereta api yang tidak dilengkapi palang.

“Kami sedang berdiskusi dengan pemerintah kabupaten demi keselamatan pengguna jalan. Tentu saja, kewenangan ada di tingkat kabupaten, tetapi dalam situasi seperti ini, provinsi juga memiliki peran dalam membina bupati dan wali kota,” imbuhnya.(Agiel/Red)

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *